Kesempurnaan Daya Pemusatan: Dhyanaparamita

04:08
Cita kita berkeliaran. Sekali pun kita mencoba untuk memusatkan perhatian pada sesuatu, kita terus menerus diusik pemberitahuan yang tak kenal henti dari ponsel kita, atau mengkhayalkan adegan dan cerita yang latarnya masa depan. Perasaan kita bergeliat naik dan turun, mengganggu kita untuk memusat pada satu kemantapan, khususnya ketika cita sarat akan kegelisahan, kekhawatiran, dan rasa takut. Dengan kesempurnaan daya pemusatan, lengkap dengan kemantapan batin dan perasaan, kita mampu menggunakan semua kemampuan kita untuk berhasil menyelesaikan tugas positif apa pun yang ada.

Pengantar

Dari enam sikap menjangkau-jauh (kesempurnaan) yang ada, daya pemusatan atau kemantapan batin adalah yang kelima. Dengannya, kita mampu untuk tetap memusat sempurna pada sasaran apa pun, selama yang kita mau, dengan perasaan yang positif dan pemahaman yang mendalam. Cita kita sepenuhnya bebas dari kelana batin, kesembronoan akibat perasaan gelisah (khususnya karena ketertarikan pada sasaran nafsu), atau ketumpulan batin. Dengan cita yang tajam, tenaga kita terpusatkan dan terjinakkan, dan tidak lagi berkeliaran di dalam diri kita. Kita kemudian mengalami perasaan bahagia yang menggembirakan (tetapi juga mendamaikan) secara batin maupun lahir. Kita mengalami kejernihan cita yang luar biasa yang timbul kala cita dilucuti dari semua pikiran pengusik atau perasaan ganjil. Tanpa kemelekatan pada tataran yang polos, jernih, dan membahagiakan ini, kita dapat menggunakannya untuk mencapai tujuan positif apa pun yang kita mau.

Ada beberapa cara untuk membagi kemantapan batin yang menjangkau-jauh ini – menurut sifatnya, jenisnya, dan kegunaannya.

Pembagian Daya Pemusatan Menurut Sifatnya

Satu cara untuk membagi tataran kemantapan batin menjangkau-jauh adalah menurut tingkat pemerolehan orang yang memilikinya. Kita dapat membedakan kesempurnaan daya pemusatan dari

  • Orang biasa – orang yang belum lagi memperoleh pengetahuan nircitra akan kekosongan (sunyata)
  • Orang yang telah melampaui yang biasa – makhluk berkesadaran tinggi (seorang "arya") dengan pengetahuan nircitra akan sunyata.

Mereka yang telah mengalami, walau sedikit saja, pengetahuan nircitra akan sunyata, telah membersihkan cita mereka dari sikap-sikap gelisah sampai pada tingkat tertentu. Oleh karenanya, mereka lebih berpeluang untuk terhindar dari bahaya ketidakmampuan untuk menerapkan daya pemusatan menjangkau-jauh dalam kehidupan sehari-hari akibat gangguan-gangguan perasaan.

Video: Dr Alan Wallace — Jangkauan Perhatian dan Anak-Anak Zaman Ini”
Untuk menyalakan subtitle, klik ikon Subtitel di sudut kanan bawah layar video. Untuk mengubah bahasa subtitel, klik ikon “Setelan”, lalu klik “Subtitel” dan pilih bahasa yang Anda inginkan.

Pembagian Daya Pemusatan Menurut Jenisnya

Pembagian ini mengacu pada hal yang kita coba capai saat berupaya memperoleh kemantapan batin menjangkau-jauh. Daya pemusatan kita dapat dikiblatkan pada pencapaian:

  • Shamatha – suatu tataran cita yang tenang dan diam, sepenuhnya bebas dari kesembronoan dan ketumpulan, yang dialami dengan suatu rasa kebugaran raga dan cita yang menggembirakan dan bersukacita, yang mampu tetap memusat pada tataran positif selama yang kita inginkan. Shamatha memusat tajam pada suatu sasaran dengan tataran cita yang membangun – misalnya, pada satu atau lebih makhluk terbatas, dengan welas asih (iba) atau kesadaran pembeda.
  • Vipashyana – suatu tataran cita yang luar biasa tanggap, dan juga bebas dari kesembronoan dan ketumpulan dan dialami dengan rasa kebugaran yang menggembirakan dan bersukacita, yang mampu menanggap dengan pemahaman jernih segala perincian dari sasaran apa pun. Seperti laku shamatha, vipashyana memusat tajam pada suatu sasaran dengan tataran cita yang membangun, seperti welas asih, tetapi di sini dengan pengenalan kasar akan karakteristik umum dari sasaran tersebut, seperti ketaktetapannya atau sifat dukanya, dan kecermatan halus atas segala perincian khusus dari sasaran tersebut, seperti jenis-jenis duka yang dijalani para makhluk.
  • Shamatha dan vipashyana sebagai gabungan – begitu kita telah memperoleh tataran shamatha yang purna, kita kemudian berupaya untuk menggabungkannya dengan tataran vipashyana. Tataran vipashyana yang sebenarnya hanya dapat diperoleh atas dasar pemerolehan shamatha. Gabungan keduanya punya kedua jenis rasa menggembirakan nan bersukacita – suatu rasa kebugaran untuk mampu tetap memusat pada apa pun yang kita inginkan dan menanggap segala perinciannya – serta pengenalan kasar dan kecermatan halus dari semua perincian itu.

Pembagian Daya Pemusatan Menurut Kegunaannya

Kemantapan batin menjangkau-jauh membuahkan banyak hasil begitu kita memperolehnya. Hasil ini disebut sebagai kegunaan dari daya pemusatan itu. Daya pemusatan berguna untuk:

  • Menempatkan raga dan cita kita dalam tataran yang bersukacita di masahidup sekarang ini – suatu tataran di mana kita mengalami rasa kebugaran lahir dan batin yang menggembirakan dan bersukacita, dan ketenangan sementara dari perasaan gelisah kita
  • Menghasilkan sifat-sifat baik – pemerolehan yang sama-sama dimiliki orang-orang yang berjuang untuk kebebasannya sendiri, seperti mata batin (penglihatan luar-indrawi) dan kesadaran tingkat lanjut, kekuatan pancaran, tataran kemantapan batin yang lebih tinggi ("dhyana") dengan kebebasan sementara dari segala macam rasa yang bercampur kebingungan, dan menipisnya perasaan gelisah.
  • Memampukan kita untuk memberi manfaat bagi makhluk berduka – 11 jenis orang yang perlu kita tolong, yang dibahas di bagian sila dan kegigihan menjangkau-jauh.

Ringkasan

Mungkin tidak selalu tampak nyata, tetapi kita tetap butuh daya pemusatan untuk menyelesaikan tugas-tugas sesederhana mengikat tali sepatu kita sekali pun. Sebagian besar kita mampu memusatkan perhatian pada hal-hal yang jauh lebih rumit, dan kita dapat menyempurnakan keterampilan ini untuk memperoleh tujuan-tujuan rohani kita. Ketika dipadu dengan sikap-sikap menjangkau-jauh lainnya dan didayakan oleh suatu tujuan bodhicita, kemantapan batin dan daya pemusatan kita menjadi begitu menjangkau-jauh sehingga mampu membawa kita sampai ke titik pencerahan.

Top