Pembelajaran SEE: Program Pelatihan tentang Nilai-Nilai Universal

Pembelajaran Sosial, Emosional dan Etika, Universitas Emory, Kerangka Pendek

05:41

Apa Itu Pembelajaran Sosial, Emosional dan Etika?

Video: Geshe Lhakdor — Apa itu Nilai-Nilai Universal?”
Untuk menyalakan subtitle, klik ikon Subtitel di sudut kanan bawah layar video. Untuk mengubah bahasa subtitel, klik ikon “Setelan”, lalu klik “Subtitel” dan pilih bahasa yang Anda inginkan.

Pembelajaran Sosial, Emosional dan Etika (SEE) adalah sebuah program bagi perorangan, kelompok sosial dan masyarakat luas untuk memelihara kesehatan emosional dan bertanggung jawab secara etika dan sehat secara emosional. Selain dibuat khusus untuk digunakan di sekolah dan lembaga pendidikan tinggi, program ini juga cocok untuk digunakan dalam konteks lain.

Dikembangkan oleh Pusat Sains Kontemplatif dan Etika Berdasar Welas Asih di Universitas Emory, program pelatihan ini memiliki pemusatan yang menyeluruh pada etika. Etika di sini tidak didasarkan pada budaya atau agama tertentu, melainkan lebih berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan dasar universal seperti welas asih, tenggang rasa dan pengampunan. Laku-laku Pembelajaran SEE dapat membantu orang-orang dalam memiliki kecakapan lebih baik untuk terampil merawat diri mereka sendiri dan orang lain, yang sangat penting bagi kesehatan ragawi dan emosional. Ada juga yang dipusatkan pada peningkatan kesadaran terhadap saling-ketergantungan dan pengembangan keterampilan berpikir kritis, membantu menyiapkan orang-orang untuk menjadi warga global di dunia yang semakin kompleks.

Program ini didasarkan pada "nilai-nilai universal" sehingga dapat digunakan di seluruh negara dan budaya. Berdasarkan akal sehat, pengalaman umum, dan ilmu pengetahuan, kita dapat menggunakan berbagai kelompok dan laku yang disajikan, atau mengadaptasinya, menarik ilham dari nilai-nilai agama dan budaya dari orang-orang yang berbeda. Tujuan dari program yang inklusif dan menyeluruh ini adalah untuk mengajarkan kecakapan sosial, emosional dan etika kepada orang-orang dari segala usia. Dalam hal ini, tidak ada bedanya dengan bagaimana orang diajarkan matematika, sains, bahasa asing atau pelajaran lain. Pendidikan bisa, dan memang seharusnya, diperluas untuk memupuk nilai-nilai dan kecakapan yang membawa pada kerukunan dan kebahagiaan dan yang lebih besar bagi perorangan dan masyarakat luas.

Tiga Matra, Tiga Wilayah

Pembelajaran SEE memiliki tiga matra yang mencakup jenis-jenis kecakapan untuk memelihara:

  • Kesadaran
  • Welas Asih
  • Keterlibatan

Lebih lanjut, tiga matra itu diperluas ke tiga wilayah yang berbeda:

  • Perorangan
  • Masyarakat
  • Dunia

Tiga Matra

Kesadaran – mengembangkan pemahaman pikiran, rasa dan emosi kita. Kesadaran membantu kita untuk memahami kehidupan batin kita sendiri, kehadiran dan kebutuhan orang lain, dan saling-ketergantungan sebagai sifat hidup kita dan dunia tempat kita berada. Menumbuhkan hal ini memerlukan latihan dan penjernihan perhatian.

Welas asih – melatih cara untuk berhubungan dengan diri kita sendiri, dengan orang lain dan dengan umat manusia secara keseluruhan, dengan kebaikan, empati dan kepedulian terhadap kebahagiaan dan duka mereka. Kecapakan dalam hal ini membutuhkan pemikiran kritis, pemahaman tentang kebutuhan dan keinginan diri sendiri, dan kemampuan untuk melihat apa yang akan mendatangkan kesejahteraan jangka panjang bagi diri sendiri. Lingkupnya kemudian diperluas untuk mencakup kebutuhan orang lain, dan akhirnya mengenali kebutuhan umum umat manusia secara keseluruhan.

Keterlibatan – menerapkan cara-cara yang diperoleh dari latihan kesadaran dan welas asih. Ini meliputi belajar tentang jenis-jenis perilaku dan sikap yang mendukung kesejahteraan perorangan, sosial dan masyarakat. Hal ini memerlukan pranata-diri, keterampilan sosial, dan aksi keterlibatan sebagai warga dunia.

Mengembangkan tiga matra ini sebagai nilai-nilai dasar bukan semata-mata tentang memperoleh pengetahuan, tetapi tentang menyadari keterkaitan mereka pada tingkat perorangan dan kemudian menghayatinya. Hal ini memiliki beberapa langkah:

  • Pada awalnya, kita belajar dengan mendengarkan, membaca dan mengalami, menjadi terbuka pada informasi dasar dan mengembangkan pemahaman tentang setiap nilai.
  • Menggunakan pemikiran kritis, kita kemudian menyelidiki nilai-nilainya menggunakan berbagai jalur pendekatan dan menerapkannya pada kondisi kita sendiri, yang membawa kita pada "pemahaman penting." Ini merujuk pada titik pemahaman di mana kita memperoleh wawasan pribadi, menghubungkan tingkat pertama pengetahuan pada kehidupan kita sendiri.
  • Pengakraban berulang-ulang akan mengubah nilai-nilai itu menjadi kekuatan pekerti dan ciri-ciri kepribadian. Hal ini muncul melalui penerapan, pembahasan dan adu pendapat yang terus-menerus hingga nilai-nilai itu menjadi spontan.

Tiga Wilayah

Perorangan – untuk memenuhi kebutuhan orang lain dan masyarakat luas, kita lebih dulu harus belajar untuk memenuhi kebutuhan dan kehidupan batin kita sendiri. Ini dicapai dengan mengembangkan literasi emosional, di mana kita mampu mengenali perasaan-perasaan dan memahami akibatnya, memungkinkan kita untuk menahan diri dari perilaku impulsif yang dapat merugikan diri kita sendiri dan orang lain.

Sosial – sebagai manusia, kita pada dasarnya adalah makhluk sosial, sehingga amat sangat penting kita berhubungan baik dengan orang lain. Kita bisa membina ciri-ciri sosial melalui pembelajaran, refleksi dan laku keterlibatan.

Global – di dunia yang semakin kompleks ini, welas asih saja tidaklah cukup. Kita juga memerlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem-sistem global yang saling-bergantung tempat kita hidup. Mengetahui bagaimana melihat keadaan dari berbagai sudut pandang membuat pemecahan masalah menjadi proses yang lebih menyeluruh, menghindari kecenderungan pada persoalan perpecahan menjadi kepingan-kepingan kecil yang terpisah.

Benang Pembelajaran

Benang-benang pembelajaran adalah cara-cara menjelajah, menilai dan menghayati tiga nilai di atas. Ini memungkinkan pengetahuan dan pemahaman kita tentang nilai-nilai tersebut tumbuh dan semakin dalam dengan pondasi yang kuat. Ada empat langkah:

  • Pemikiran kritis – menjelajah pokok dan pengalaman melalui penalaran mantik, berbagai sudut pandang, percakapan dan adu pendapat untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam.
  • Laku reflektif – mengarahkan perhatian pada pengalaman pribadi secara tertata untuk menyerap keterampilan.
  • Sudut pandang ilmiah – memahami sudut pandang ilmiah dari perasaan-perasaan kita dan dunia, agar memiliki pendekatan yang tak memihak terhadap budaya atau agama.
  • Pembelajaran Keterlibatan – terlibat dengan strategi-strategi pembelajaran partisipatif, seperti ekspresi-ekspresi kreatif (seni, musik, menulis) atau pembelajaran ekologi (terlibat secara langsung dengan alam), yang memungkinkan refleksi lebih lanjut.

Keempat benang pembelajaran ini didasarkan pada asas welas asih, yang terletak di pusat tiga matra itu. Seringkali, welas asih disalahartikan sebagai kelemahan – membiarkan orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan dari jerih payah kita, atau bahkan membiarkan perundungan atau perilaku negatif lainnya. Pembelajaran SEE memahami welas asih sebagai welas asih yang berani, sikap peduli dan perhatian terhadap orang lain yang keduanya berasal dari, dan membuahkan hasil, kekuatan batin yang besar.

Ringkasan

Dengam memasuki Pembelajaran SEE, kita memperoleh kesadaran orang-pertama yang lebih besar tentang pikiran dan perasaan kita, dan juga orang lain dan kehidupan batin mereka. Kita mengolah keterampilan kebersihan emosional dan pemeliharaan-diri, dengan welas asih yang berani kepada orang lain dan pengakuan kemanusiaan yang menghargai semua orang, di manapun. Akhirnya, dengan mampu membedakan perilaku yang bermanfaat dan perilaku merusak, kita dapat berhubungan secara produktif dan peduli dengan orang lain, membantu memasuki tingkat global untuk manfaat sosial yang luas. Jadi, Pembelajaran SEE adalah program menyeluruh yang mengarahkan kita pada nilai-nilai dan keterampilan yang memungkinkan kita untuk mengembangkan rasa harga-diri yang sehat, berhubungan baik dengan orang-orang di sekitar kita, dan menjadi warga dunia yang bertanggung jawab.


Jika Anda ingin lebih mendalaminya, baca versi lengkap tentang Kerangka Pembelajaran SEE dan pelajari tentang program lain dari Center for Contemplative Science and Compassion-Based Ethics. (Pusat Sains kontemplatif dan Welas Asih Berdasar Etika).

Top