Saat kita memahami karma dengan arti kegandrungan yang menggerakkan kita untuk bertindak, bicara, dan berpikir secara tidak terkendali, kita menyadari perannya sebagai sumber sejati duka dan permasalahan kita. Bertindak secara gandrung menyebabkan kita dirundung ketakbahagiaan, memunculkan kesulitan dalam kehidupan, dan menghalangi jalan kita untuk memberi pertolongan terbaik bagi orang lain. Untuk membersihkan diri dari kegandrungan karma dan permasalahan yang ditimbulkannya, kita butuh sila untuk manahan diri dari perilaku merusak, dari menanggap segala khayalan tentang diri kita, dan dari sikap mementingkan diri sendiri.