Contoh-Contoh Hukum Karma

Laku-Laku Meditasi pada Hukum Karma

Kemarin kita sudah berbicara tentang hukum karma, hukum tentang sebab dan akibat perilaku. Dalam kerangka karma secara umum, laku utamanya secara khusus mengharuskan kita untuk menahan diri dari sepuluh tindakan merusak atau tercela, dan berupaya untuk melakukan berbagai tindakan yang membangun atau bajik. Kita juga membahas berbagai ciri hukum perilaku dan hasilnya, khususnya, pertama-tama, unsur penentunya: bahwa apabila Anda melakukan tindakan yang membangun dan positif, bisa dipastikan bahwa hasilnya adalah kebahagiaan. Kita juga membahas unsur pertambahan, bahwa dari tindakan kecil akan mendatangkan hasil yang sangat banyak dan besar. Cara untuk bermeditasi pada semua ini, atau untuk membangun kebiasaan cita yang bermanfaat sehubungan dengan ini, adalah merenungkan tentang kepastian perilaku dan hasil-hasilnya, berpikir bahwa kebahagiaan datang sebagai hasil dari tindakan-tindakan yang membangun, sedangkan ketidakbahagiaan, duka, dan masalah mengikuti tindakan-tindakan yang merusak.

Anda memulai dengan merenungkan tentang semua jenis kebahagiaan yang Anda inginkan dan bertanya pada diri Anda sendiri, "Apa yang akan menjadi sebab untuk ini?" Selanjutnya Anda merenung tentang berbagai tindakan membangun dan bagaimana tindakan-tindakan itu akan matang, mempertimbangkan bahwa semua itu memiliki hasil pematangan, memiliki hasil yang sesuai dengan sebabnya dalam kerangka pengalaman Anda dan juga dalam kerangka perilaku naluriah Anda, dan semua itu memiliki hasil yang menyeluruh. Anda merenungkan tentang semua hasil ini dan kebahagiaan yang Anda ingin capai, dan bagaimana hasil itu akan muncul dari sebab ini, yaitu, bertindak secara positif dan membangun. Anda kemudian merenung, "Aku ingin bisa mencapai kebahagiaan itu." Oleh karena itu, Anda membuat suatu keputusan tegas untuk berusaha mendapatkan kebahagiaan ini.

Lalu Anda merenungkan bahwa yang akan menyebabkan masalah dan mencegah Anda untuk mencapai kebahagiaan ini adalah bertindak secara merusak. Anda kemudian merenungkan berbagai tindakan merusak dan akiba-akibatnya, hasil pematangannya, hasil yang sesuai dengan sebab-sebabnya dalam pengalaman dan perilaku naluriah Anda, dan hasil yang menyeluruh. Pada akhirnya Anda merenung, "Aku sama sekali tidak ingin mengalami satu pun masalah dan duka itu," dan oleh karena itu, Anda mengambil keputusan tegas untuk menghindari sepuluh tindakan merusak.

Kemudian Anda pikirkan unsur pertambahannya, bagaimana dari sebuah tindakan kecil bisa muncul hasil-hasil yang besar, dan Anda memutuskan secara tegas, "Aku akan berusaha melakukan tindakan membangun bahkan yang terkecil sekalipun dan aku akan berusaha menghindari tindakan merusak bahkan yang paling kecil."

Kemudian Anda renungkan tentang dua unsur selanjutnya, yaitu apabila Anda tidak melakukan suatu tindakan maka Anda tidak akan menemui hasilnya, dan apabila Anda telah melakukan tindakan tertentu, itu belum tentu sia-sia dan hasilnya akan matang. Dalam hal ini Anda berpikir, misalnya, apabila Anda bertindak secara merusak, membangun daya negatif, hanya ada dua kemungkinan. Anda dapat memurnikan diri dari mengalami daya itu melalui penerapan empat kekuatan lawan seperti menyesali dan seterusnya; jika tidak, bisa dipastikan bahwa Anda akan mengalami hasilnya. Demikian juga, setelah melakukan suatu tindakan membangun yang positif, hanya soal waktu bahwa kebahagiaan akan matang dari itu, atau, setelah bertindak secara merusak, ketidakbahagiaan dan masalah akan datang sebagai hasilnya. Semua ini pasti akan matang dan Anda boleh yakin dengan itu, tidak mungkin Anda membangun daya untuk sesuatu tapi ini tidak matang pada suatu saat.

Namun, jika Anda tidak membangun daya untuk sesuatu maka tidak akan ada sebab baginya untuk terjadi. Sebagai contoh, jika Anda memikirkan berbagai jenis kebahagiaan yang Anda inginkan, tidak mungkin Anda akan mengalami kebahagiaan itu kecuali Anda membangun sebab-sebab yang akan memunculkannya. Jadi dengan begitu pikirkan bagaimana, jika Anda belum membangun sebab-sebab, Anda tidak akan menemui hasilnya, dan setelah membangun sebab-sebab, itu tidak akan sia-sia.

Top