Welas Asih

Kebahagiaan dan kepuasan yang tulen muncul dari dalam, dari welas asih dan rasa kasih sayang manusia.

Penyerahan adalah tekad untuk terbebas dari duka kita dan sebab-sebabnya. Saat dipusatkan pada orang lain, dengan tekad agar mereka terbebas dari dukanya, ia disebut welas asih.

Mantra adalah alat yang dapat kita gunakan untuk tetap memusat pada tataran cita yang positif.

Ada berbagai cara untuk membantu ketika kita menjumpai orang yang butuh pertolongan.

Untuk menemukan dan menjalankan langkah yang realistis untuk mengatasi duka, kita perlu membedah perwujudan yang keliru dan, dengannya, melihat kenyataan.

Pendekatan Buddhisme pada nirkekerasan lebih dalam rangka keadaan cita dibandingkan melihatnya dalam rangka tindakan fisik.

Keempat sikap yang tak terhingga, juga dikenal sebagai "keempat bait Brahma" ditemukan dalam berbagai tradisi Hinayana, Mahayana, dan Bon. Berbagai aliran dan naskah menerjemahkannya sedikit berbeda.

Upaya-upaya terampil Buddha untuk mengembangkan iba, tataran cita yang bermanfaat dengan berharap agar orang lain bebas dari duka.

Bagaimana membangun rasa cinta dan menyebarkannya kepada semua makhluk.

Pisahkan orang dari perilakunya, maafkan mereka tanpa membenarkan tindakan mereka.